Menurut teman",,,bagaimana & kapan usia terbaik untuk memberi tahu seorang anak bahwa dia di adopsi? thx..^^

Nggak Mudah dan tergantung kesiapan anak. Aku punya pengalaman bersama teman dari Amsterdam, soal itu!

Sebelum dia memberitahu identitas si anak, kawan saya mengajak anaknya menonton beberapa film yang mengisahkan anak-anak adopsi (di Indonesia Flm seperti ini jarang, munkin juga belum ada). Teman saya mendiskusikan film's tersebut dengan si anak beberapa kali dan minta pendapat si anak tentang "anak adopsi"....dengan cara seperti itu teman saya tadi...memberi tahu identitas anaknya.

Catatan :

Sebelum diberitahu, orang tua harus sungguh-sungguh mampu meyakinkan bahwa Mereka sangat menyayangi anak adopsi tersebut.

Mudah-mudahan ini membantu teman anda.

Saya punya teman, dia punya anak angkat (cewek kelas 3 SMU & keponakannya sendiri), tidak pernah dipersiapkan apalagi diberi tahu. Dia tahu bahwa dia anak angkat justru dari orang lain, Kemudian dia langsung meninggalkan rumah, diketemukan ortu angkatnya, tapi nggak mau balik lagi. Sang ibu angkat stress dan menjadi masalah sampai hari ini.

Dari kisah nyata ini, baiknya (mungkin ada yang lebih baik) dan kalau bisa, keluarga yang mengadopsi harus pindah atau tinggal jauh dari kota tempat mereka meng adopsi anak tersebut. Kalau sudah terjadi (saat ini sudah ada anak angkat), si anak mesti dipersiapkan mentalnya terlebih dulu, bisa dengan cerita, diajak ke rumah yatim piatu atau dengan cara lain, yang bisa memberikan pemahaman bahwa tidak semua anak di dunia ini mengenal dan atau masih memiliki orang tua kandungnya. Berikutnya ayah ibu angkatnya yang harus dengan cermat mengamati kapan, saat yang tepat untuk memberitahukan kepada si anak bahwa dia merupakan anak angkat. Perlu diingat bahwa jaman modern seperti sekarang ini, informasi bisa datang dari mana saja.

Ini yang perlu diwaspadai, tetapi daripada si anak tahu dari orang lain dengan motivasi yang bisa bermacam-macam. Menurut saya yang paling baik, ayah ibu angkatnya yang pertama kali harus memberitahu kepada dia. Tentunya dengan segala resikonya.

Sedini mungkin, asal dia mulai mengerti tetapi dengan cara menceritrakan yang baik dan benar. Mungkin bisa sambil membacakan buku ceritra, sedikit demi sedikit bahwa dianya di adopsi. Anak akan merasakan cinta orang tua apakah kandung atau adopsi.Selamat berbahagialah dalam kehidupan dengan anak.

Itu tergantung anaknya. Kalo dia kelihatan belum siap untuk kenyataan ada baiknya jangan dulu diberitahu. Karena kalo terlalu kecil terus diberi tahu nanti kasihan kata2 adopsi itu bagaimana pun akan mengganggu pertumbuhannya. Dari pengalaman temanku, dia memberitahukan ama anaknya kalo anaknya itu hasil adopsi waktu anak tersebut sudah akan menikah. Tetapi anak itu malah bilang sangat bangga dengan "orang-tua"nya karena dia tidak pernah ada perasaan setitik pun yang bisa dijadikan pertanyaan apakah dia anak adopsi atau tidak, sebab kasih orang tuanya buat dia itu sangat tulus. Bayangkan 23 thn baru dia tahu kalo dia adalah anak angkat.

Yang penting jalin hubungan orang-tua dan anak itu dari hati ke hati..

btw......mang asthi lg adopsi anak yaa???.....skarang usia berapa ya kalao boleh tao......... :)

Klo menurutku seh selama qt menyayangi dan menyintai si anak dengan sepenuh hati seperti ma anak sendiri umur berapapun qt ksh tao ga jd masalah (tapi sebaiknya di atas balita), soalan neh akan lebih menyakitkan klo seandainya tao sesuatu tu dr org laen palagi hal menyangkut status die (maksude : si anak).

Mudah2an asthi bs menjelaskan dengan sebaik2nya ma anak adopsiannya yaa..... :)

kalau menurut saya alamiah aja jangan pernah menyimpan sesuatu karena ia pasti akan tau siapa ia sesungguhnya......... karena dalam keluarga ku juga ada anak yang kami adopsi dari keluarga lain skrang ia sdah tau siapa dia tapi ia tetap kami sayangi .....

Dengan syarat : CINTAI DAN SANYANGI ia dengan tulus jangan pernah membeda-bedakannya, jika itu tidak terjadi maka kamu akan mendapatkan akan dia yang berbeda.

minimal setelah dia lulus SMU.

jangan berpatokan pada umur, tidak semua anak bisa menerima hal tersebut. hal ini dialami oleh kawan saya sendiri, maaf sy tidak bisa menceritakan secara terperinci di sini.

semoga apa yang anda lakukan dapat menjadi ladang amal.

Menurut saya sekitar usia 16 tahun dengan syarat tidak ada orang lain yang tau tentang hal ini dan memberitau dia secara diam2. Kondisi dan perkembangan fisik dan psikologis anak memang beda2, jadi jika kira2 ada kemungkinan akan diberitau orang lain, lebih baik anda beritahu secepatnya.

Di awal usia SD, sekitar kelas 1 SD. Karena pada masa itu dia sedang banyak belajar topik tentang keluarga di sekolahnya, jadi sedari awal dia sudah bisa memiliki konsep yang lebih utuh tentang keunikan makna "keluarga" bagi dia.

Kalau kelamaan, dan dia sudah punya satu konsep "keluarga" yang bulat, kemudian baru diberi tahu (atau malah tanpa terencana dia mengetahuinya sendiri) itu bisa membuyarkan makna "keluarga" bagi dia dan membawa dia ke dalam masa krisis ....